I, Frankeinstein

Selamat awal bulan semuanya...

Jadi awal bulan ini, aku kedatangan tamu spesial di Jogja. Sebenernya bukan tamu juga sih, seseorang yang spesial lebih tepatnya *ehem* *pamer*. Nah, karena bingung mau menghabiskan waktu kemana, alhasil aku putuskan buat ngajakin nonton aja dan dia setuju. Yah dia sih setuju-setuju aja, padahal mungkin dalam hatinya memberontak : "kenapa harus nonton siiih?? Tiket weekend kan mahaall!!!" hihi.

Setelah berunding yang nggak cukup lama, pilihan film jatuh pada I, Frankeinstein. Kalo dilihat dari judulnya, kayaknya itu film horror. Menegangkan. Bombastis. Tapi kayaknya dugaanku meleset. Awal ceritanya agak-agak ngebosenin dan kurang greget. Sampai satu jam nonton aja, masih belum nemuin konfliknya dimana. Padahal sih aku udah serius banget nontonnya. Malahan orang di sebelahku lebih serius lagi ngantuknya. Hihi. Katanya IQ nya nggak nyampe buat memahami cerita itu. 

I, Frankenstein bercerita tentang monster buatan Victor Frankenstein yang terjebak dalam perang antara dua kelompok yaitu Iblis dan Gargoyle. Si Iblis punya ambisi untuk memusnahkan manusia dari muka Bumi dan kaum gargoyle ceritanya semacam malaikat yang akan membasmi Iblis. Seharusnya sih cerita ini bisa dibuat semenarik mungkin. Tapi yang ada, alur ceritanya lempeng se lempeng-lempengnya. Karakternya juga kurang hidup, jadi bener-bener film yang ngebuat kehampaan bagi para penontonnya. Untung filmnya aja yang hampa, hatiku sih nggak ikutan *diih, sambungin teruuuss*

Setelah beberapa menit menjelang ending cerita, baru deh mulai paham jalan ceritanya. Oh, beginii. Yah, film luar biasanya memang baru bisa dimengerti di akhir-akhir cerita. Tapi untuk keseluruhan filmnya, menurutku sih nggak sesuai dengan harapanku diawal. Padahal film itu termasuk banyak yang nonton juga loh. Tapi ketika film selesai orang-orang kayaknya nggak terlalu menunjukkan antusiasme buat ngomentarin filmnya. Mereka semua keluar teater dengan wajah datar. Entah itu karena efek udah malem banget atau karna emang males komentar, yah cuma mereka dan Tuhan yang tau.

bukti nonton